2008-04-15


 Bahasa Indo-Arya   Bahasa Singhala-MaladewaBahasa Dhivehi    Divehi
Bahasa Divehi atau Dhivehi Bas adalah anak cabang bahasa Indo-Arya paling selatan, dan dituturkan oleh sekitar 300 ribu jiwa di Maladewa, dan sekitar 5.000 jiwa di Pulau Minicoy, Lakadewa, India.

Sejarah
Menurut sejarahnya, bahasa Divehi dan Sinhala merupakan keturunan dari satu bahasa Indo-Arya berasal dari daratan India. Pada tahun 500 SM, diperkirakan seiring dengan berpindahnya penutur Indo-Arya ini ke selatan, bahasa yang disebut Elu ini kemudian terpecah menjadi dua. Sinhala dan Divehi.
Naskah tertua dalam bahasa Divehi ditemukan dalam piringan perak yang disebut dengan Loamaafaanu dan ditulis dengan huruf Hakuru.
Kemudian Divehi mengalami transformasi yang signifikan ketika banyak pelaut dari berbagai penjuru berdatangan ke kepulauan ini. Seiring dengan masuk Islamnya penduduk pulau ini pada abad ke-13, bahasa Divehi mulai banyak dipengaruhi oleh bahasa-bahasa para pelaut tadi, seperti bahasa Arab, Hindi, bahasa Perancis, bahasa Inggris dan bahasa Portugis.

Sistem penulisan
Sistem penulisan tertua dalam bahasa Divehi adalah apa yang dinamakan sebagai Evela Hakuru yang ditemukan di sebuah lempengan dekat Male. Disusul Divehi Hakuru, yang merupakan keturunan huruf Brahmi dan hampir serupa dengan Sinhala. Namun semenjak abad ke-16, tepatnya semenjak terusirnya Portugis dari Maladewa, mulai dipergunakan huruf turunan Divehi Hakuru dan turunan huruf Arab yang disebut sebagai huruf Thaanaa, dan ditulis dari kanan ke kiri seperti layaknya huruf Arab.

Bahasa Dhivehi Wilayah sebar tutur
Penutur bahasa Divehi tersebar di 1.900 pulau karang di wilayah Maladewa dan pulau Minicoy di Lakadewa, India.

Kosakata
Divehi berakar dari bahasa-bahasa Indo-Arya dan memiliki kemiripan dengan Bahasa Sinhala, namun banyak terpengaruh bahasa-bahasa lainnya, khususnya Bahasa Arab, Bahasa Inggris,dan Bahasa Urdu atau Hindi.
Beberapa kosakata bahasa Inggris, seperti athol (gugusan pulau karang) dan doni (kapal penyeberangan antar pulau karang) berasal dari bahasa Divehi, atholu dan dhoani.

No comments: